BKKBN Gelar Implementasi Model Kebijakan Stunting Tahap I
"Kalau kegiatan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) hanya penimbangan saja, tapi kalau kegiatan ini merupakan kolaborasi dari beberapa kegiatan. Pas datang anak-anak sudah disuruh cuci tangan, setelah itu diukur dan ditimbang. Kemudian anak-anak juga boleh bermain di sini ada BKB (Bina Keluarga Balita) kita, ada permainan edukasi kita. Dan di sebelah sana ada ibu-ibu kader Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) yang akan memasak makanan sehat untuk dibagikan pada anak-anak dan ibu-ibu sekalian nantinya", terang Anggota Tim Kerja Pengendalian Kependudukan (Dalduk) Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah, Tanti Alrizda, S.Pd pada kegiatan Implementasi Model Kebijakan Hasil Studi Kasus Stunting Provinsi di Kampung Keluarga Berkualitas Tahap I yang digelar di Kantor Desa sibedi, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi pada Sabtu (29/06/2024).
Selain menjaga kebersihan yang dalam kegiatan ini dicontohkan melalui kegiatan cuci tangan, Bidan Puskesmas Marawola, Ni Nyoman Setiasih S,Tr.Keb juga memaparkan poin penting lain dari Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), yakni salah satunya dianjurkan agar melakukan aktivitas fisik dengan olahraga. "Boleh diusul sama Desa, mungkin boleh buat kegiatan senam bersama untuk masyarakat Sibedi. Bisa mungkin disewa instrukturnya, kemudian masyarakat semua boleh senam. Jadi olahraga, selain aktivitas fisik sehari-hari yang dilakukan di dalam rumah tangga" jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Penyuluh Keluarga Berencana Kabupaten Sigi, Ivon Yuliana, SKM menjelaskan dalam paparan materi Bina Keluarga Balita tentang Penerapan Delapan Fungsi Keluarga pada Masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), bahwa pengasuhan 1000 HPK yang dimulai sejak dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun ini sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut. "Anak yang lahir ibarat kertas kosong, bagaimana anak kita terbentuk tergantung bagaimana pengasuhan kita sebagai orang tuanya", ujarnya.
Anggota Tim Kerja Dalduk Perwakilan BKKBN Sulteng, Yuniar Nurussifa, S.Sos berharap generasi yang ada di Desa Sibedi akan menjadi generasi unggul dan berkualitas. "Semoga generasi-generasi yang ada di Desa Sibedi ini selanjutnya akan menjadi generasi-generasi unggul, sehingga ketika 2045 Indonesia Emas, generasi Sibedi itu punya generasi yang berkualitas", tuturnya.
Kegiatan ini dimeriahkan dengan permainan edukasi ular tangga oleh ibu-ibu kader yang dipanduk oleh Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK). Selain itu, ada pula aktivitas menyuapi aktif, dimana anak-anak diberikan waktu 20 menit untuk makan kemudian dilakukan pencatatan terhadap anak yang makanannya habis ataupun tidak dalam waktu yang telah ditentukan tersebut. Kegiatan diakhiri dengan pembagian paket makanan bergizi.