Kementerian Kependudukan &

Pembangunan Keluarga/BKKBN

Provinsi Sulawesi Tengah

2 anak lebih sehat

INformaSi digiTAL (INSTAL) seputar Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana)

di Provinsi Sulawesi Tengah

Geografi & Demografi Sulawesi Tengah

 

Informasi geografi & demografi provinsi sulawesi tengah

Program

 

Informasi Program pembangunan keluarga, kependudukan & keluarga berencana (bangga kencana) di provinsi sulawesi tengah

Inovasi Program

 

Upaya lebih membumikan program pembangunan keluarga, kependudukan & keluarga berencana (bangga kencana) di provinsi sulawesi tengah

Buletin Stunting Sulteng

Kabar Berita

Buol Rumuskan Masa Depan Kependudukan Lewat PJPK 2025–2029

Aula Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Buol pada Selasa siang itu dipenuhi suasana serius namun penuh semangat. Para pejabat, perwakilan instansi, hingga stakeholder lainnya berkumpul dalam satu forum penting: merancang arah pembangunan kependudukan Buol untuk lima tahun ke depan. Selasa, (09/09/25).

Hadir langsung Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, Tenny C. Soriton. Dalam paparannya, ia mengingatkan bahwa isu kependudukan tidak boleh dianggap sepele. “Kalau penduduk tidak dikelola dengan baik, maka pembangunan di sektor lain juga akan ikut tersendat,” ujarnya menegaskan.

Tenny menyebut ada dua hal mendasar yang menjadi tantangan: mengendalikan jumlah dan distribusi penduduk, serta memastikan kualitas sumber daya manusia meningkat. Menurutnya, dua hal ini akan sangat menentukan kesiapan daerah dalam menyongsong Generasi Emas 2045.

Pandangan itu sejalan dengan yang disampaikan Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Buol, Muh. Rizal. Baginya, Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK) bukan sekadar dokumen teknis. “Peta jalan ini adalah kompas bagi kita semua. Bukan hanya berisi rencana, tapi juga pedoman bersama lintas sektor agar langkah kita jelas: mengendalikan jumlah penduduk, meningkatkan kualitas SDM, serta menghadirkan data kependudukan yang akurat,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Buol, Dadang, SH., MH., yang hadir mewakili Bupati untuk membuka kegiatan, menegaskan posisi penduduk sebagai pusat pembangunan. “Jumlah, persebaran, dan mutu penduduk adalah faktor penentu keberhasilan pembangunan. Karena itu, masyarakat Buol bukan hanya penerima manfaat, tetapi juga penggerak utama kemajuan daerah,” katanya.

Kegiatan ini juga diikuti oleh peserta dari berbagai unsur, antara lain para camat se-Kabupaten Buol, Tim Penggerak PKK Kabupaten Buol, dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buol. Kehadiran mereka memperkuat komitmen bersama untuk menyelaraskan langkah pembangunan kependudukan di tingkat daerah.

Forum ini tidak hanya membicarakan perencanaan di atas kertas, tetapi juga langkah nyata untuk menguatkan basis pembangunan dari desa dan kelurahan melalui program Kampung Keluarga Berkualitas. Program ini sejalan dengan agenda prioritas nasional serta visi besar Indonesia Emas 2045.

Dengan lahirnya PJPK 2025–2029, Kabupaten Buol diharapkan memiliki arah yang jelas dalam mengelola dinamika kependudukan. Lebih dari itu, dokumen ini diharapkan menjadi wujud komitmen bersama untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera, mandiri, dan berdaya saing. WA