Kementerian Kependudukan &

Pembangunan Keluarga/BKKBN

Provinsi Sulawesi Tengah

2 anak lebih sehat

INformaSi digiTAL (INSTAL) seputar Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana)

di Provinsi Sulawesi Tengah

Geografi & Demografi Sulawesi Tengah

 

Informasi geografi & demografi provinsi sulawesi tengah

Program

 

Informasi Program pembangunan keluarga, kependudukan & keluarga berencana (bangga kencana) di provinsi sulawesi tengah

Inovasi Program

 

Upaya lebih membumikan program pembangunan keluarga, kependudukan & keluarga berencana (bangga kencana) di provinsi sulawesi tengah

Buletin Stunting Sulteng

Kabar Berita

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Poso, Eske Y.R. Sonora, SH., MH mengaku siap membawa para guru untuk melakukan studi banding ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Palu sebagai juara 1 Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) Paripurna Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah. "Kalau memang mungkin kita mau melakukan studi banding, kami punya mobil di sini. Kami siap memfasilitasi mobil mini bus dan bahan bakarnya untuk membawa studi banding ke SMP 4 Palu", ujarnya dalam kegiatan Fasilitasi dan Pembinaan Teknis SSK dalam rangka Sosialisasi dan Pencanangan SSK serta penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara DP2KB Poso dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Poso di Aula DP2KB Poso pada Rabu (15/05/2024).

Anggota Tim Kerja Pengendalian Kependudukan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah, Astrid Sagita Tandi, SE., MM berharap pendidikan kependudukan bisa mencegah stunting dan meningkatkan kualitas manusia dalam menyiapkan generasi emas di tahun 2045. "Kita berharap lewat pendidikan kependudukan kita bisa mencegah stunting dari hulu sehingga pada akhirnya kita bisa menyiapkan generasi emas di tahun 2045", ungkapnya.

Astrid menambahkan bahwa stakeholder dari SSK adalah para guru, yang diharapkan dapat mengintegrasikan isu-isu kependudukan ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mengingat posisi guru sebagai pengajar yang cenderung akan didengar oleh remaja sebagai peserta didik di sekolah. Astrid juga menjelaskan bahwa selain pojok baca dan RPP, isu kependudukan juga bisa dipaparkan melalui kegiatan ekstrakurikuler dalam Saka Kencana, mural, maupun mading di sekolah.

Kepala Seksi Kelembagaan Sarana Prasarana Paud dan PNF Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Poso (Dikbud), I Nyoman Kardi, S.Pd, M.Pd menuturkan bahwa pojok kependudukan diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan siswa di sekolah. "Pojok kependudukan perlu agar meningkatkan minat baca dan pengetahuan dari siswa di sekolah, dan kami mengharapkan juga bantuan dari BKKBN untuk memberikan buku-buku, agar pojok baca juga bisa lebih maju", tuturnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, serta guru dari beberapa sekolah yang ada di Kabupaten Poso, Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda), Penyuluh Keluarga Berencana, serta Satuan Tugas Percepatan Penurunan Stunting.