Kebiasaan Baik Implementasi Studi Kasus Stunting Diadopsi di Rumah
Sigi – 8 Agustus 2024, Direktorat Analisis Dampak Kependudukan (ADK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengharapkan kebiasaan-kebiasaan baik yang diajarkan pada kegiatan Implementasi Studi Kasus Stunting di Kampung Keluarga Berkualitas Desa Sibedi Kabupaten Sigi dapat dibawa oleh ibu-ibu ke rumah. “Harapan kami kegiatan ini berjalan lancar. Mungkin sedikit yang kami kasih tidak banyak, mudah-mudahan kegiatan ini ada manfaatnya untuk keluarga kita semua, khususnya ke depannya kebiasaan-kebiasaan baik ini di adopsi di rumah”, ujar Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana Ahli Muda Direktorat ADK, Cucu Nurpalah, S.Pd., M.Pd.
Cucu juga menambahkan bahwa jika benar berdampak baik pada masyarakat maka program ini layak untuk dilanjutkan dan dianggarkan di tahun-tahun berikutnya. “Misalkan nanti kita lihat ada manfaatnya, ada perubahannya karena kita mengukur sebelum intervensi, kemudian setelah intervensi. Kalau dirasakan ada dampaknya bagi masyarakat, bila terjadi perubahan perilaku di dalam pola konsumsi, di dalam perilaku pengasuhan dan kebiasaan hidup sehat, hal ini dapat menjadi dasar, kami bisa sampaikan bahwa program ini bermanfaat bagi masyarakat, layak untuk dilanjutkan dan mudah-mudahan kegiatan ini dapat kita anggarkan di tahun-tahun berikutnya. Kegiatan ini dari masyarakat untuk masyarakat. Yang kami kejar bukan masalah adanya perubahan tinggi badan dan berat badan, tapi kebiasaan baiknya yang diadopsi”, imbuhnya.
Materi-materi yang diajarkan pada Kegiatan Studi Kasus Stunting ini diantaranya adalah Penerapan 8 Fungsi Keluarga pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan, Makan Buah dan Sayur serta cegah anak melakukan Gerakan Tutup Mulut, Tidak Merokok dan Tidak Mengkonsumsi Alkohol, Melakukan Cek Kesehatan Berkala serta Meningkatkan Peran Ayah dan Anggota Keluarga lainnya.