Kementerian Kependudukan &

Pembangunan Keluarga/BKKBN

Provinsi Sulawesi Tengah

2 anak lebih sehat

INformaSi digiTAL (INSTAL) seputar Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana)

di Provinsi Sulawesi Tengah

Geografi & Demografi Sulawesi Tengah

 

Informasi geografi & demografi provinsi sulawesi tengah

Program

 

Informasi Program pembangunan keluarga, kependudukan & keluarga berencana (bangga kencana) di provinsi sulawesi tengah

Inovasi Program

 

Upaya lebih membumikan program pembangunan keluarga, kependudukan & keluarga berencana (bangga kencana) di provinsi sulawesi tengah

Buletin Stunting Sulteng

Kabar Berita

Kemendukbangga Sulteng Target 13 Taman Asuh Anak

 

Bapelkes – Kegiatan Orientasi Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) resmi dibuka pada hari Rabu, (15/10/25), bertempat di Aula Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi Sulawesi Tengah. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Tim Kerja Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, Tenny C. Soriton, S.Sos., MM, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi seluruh pemangku kepentingan dalam mendukung praktik pengasuhan optimal selama masa 1000 Hari Pertama Kehidupan, sebagai upaya menyiapkan generasi emas bebas stunting dan berkualitas.

“Implementasi kebijakan pemerintah dalam peningkatan kualitas anak dalam program pembangunan keluarga dilakukan melalui program Bina Keluarga Balita (BKB). BKB merupakan wadah kegiatan keluarga yang memiliki balita dan anak, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan orang tua baik ayah, ibu, maupun anggota keluarga lainnya dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak,” jelas Kaper Tenny.

Lebih lanjut, Tenny menjelaskan bahwa saat ini terdapat lima program Quick Win dari Kemendukbangga/BKKBN, di mana tiga di antaranya menjadi fokus pengampu Tim Kerja KSPK, yaitu: TAMASYA (Taman Asuh Sayang Anak), GATI (Gerakan Ayah Teladan Indonesia), dan SIDAYA (Lansia Berdaya).

“Di tahun 2025 ini, banyak pekerjaan rumah dan target yang harus kita penuhi. Salah satunya adalah mengoptimalkan pengasuhan di 1000 HPK sebagai bagian dari implementasi program Quick Win Kemendukbangga/BKKBN, khususnya program Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA). Fokus utama kita saat ini adalah memberikan 4 pendampingan di seluruh unit Tamasya yakni pendampingan kepada pengasuh, orang tua, anak, dan pemberian layanan rujukan,” terang Tenny.

Melalui kesempatan ini, Tenny juga menyampaikan bahwa Sulawesi Tengah mendapat target dari Kedeputian KSPK Kemendukbangga, yakni melakukan inisiasi pembentukan 13 unit TPA/TAMASYA di tahun 2025 hingga 2026, dengan harapan terbentuk minimal satu TPA(Taman Penitipan Anak)/TAMASYA inisiasi Kemendukbangga/BKKBN di setiap kabupaten/kota. Namun demikian, apabila jumlah yang terbentuk melebihi target, maka tentu akan menjadi capaian yang lebih baik.

“Harapan kami, semoga target yang diberikan kepada kita, khususnya Sulawesi Tengah dapat terealisasi dengan baik di 13 kabupaten/kota,” tambahnya.

Kegiatan orientasi ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari 15 hingga 17 Oktober 2025 dengan peserta yang terdiri dari Pengelola Program Bina Keluarga Balita (BKB) dari OPD KB se-Sulawesi Tengah Ketua Ikatan Penyuluh KB (IpeKB) dari 13 kabupaten/kota, serta Kader BKB yang menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan program di lapangan.

Melalui kegiatan ini, Kemendukbangga berharap dapat meningkatkan kualitas layanan pengasuhan di tingkat keluarga serta mempercepat pencapaian target penurunan stunting dan penguatan program pembangunan keluarga di Provinsi Sulawesi Tengah. Lyla