Informasi Program pembangunan keluarga, kependudukan & keluarga berencana (bangga kencana) di provinsi sulawesi tengah
Upaya lebih membumikan program pembangunan keluarga, kependudukan & keluarga berencana (bangga kencana) di provinsi sulawesi tengah
Suasana malam itu terasa akrab dan hangat di bawah tenda sederhana di Desa Kalukubula, Kabupaten Sigi, Jumat (31/10/2025). Lampu putih yang menggantung di atas kepala menerangi deretan kursi plastik biru yang dipenuhi warga sebagian besar “emak-emak” berkerudung yang tampak antusias mengikuti jalannya acara.
Mereka duduk rapi menghadap layar tancap yang berdiri di depan tenda, tempat pemutaran video edukasi tentang pentingnya Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah berlangsung. Sebagian sibuk menyesuaikan posisi masker, sebagian lain mengabadikan momen dengan ponsel sederhana, sementara anak-anak kecil sesekali berlarian di pinggir tenda.
Kegiatan yang dimulai usai salat Isya dan berakhir sekitar pukul 10 malam itu turut dihadiri oleh Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Kantor Desa Kalukubula, Muh. Azam serta penyuluh KB Kecamatan Sigi Biromaru yang mendampingi masyarakat sepanjang kegiatan. Malam itu bukan sekadar hiburan, tapi juga ruang belajar bersama. Lewat pemutaran video dan sosialisasi dari Bank Indonesia, warga diajak mengenal makna rupiah dan bagaimana mengelola keuangan keluarga dengan bijak di tengah tantangan ekonomi saat ini.
Dua narasumber dari Bank Indonesia, yakni Mas Raja putra daerah asli Kaili dan Uda Rifco yang merantau dari Padang, tampil memikat dengan gaya penyampaian yang ringan dan penuh humor. Mereka memperkenalkan konsep 5J (Jangan Dilipat, Jangan Disteples, Jangan Direndam, Jangan Diremas, dan Jangan Ditulis) serta 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) sebagai panduan mengenali dan menjaga keaslian uang rupiah.
Sesi sosialisasi semakin hidup ketika keduanya mengajak warga menjawab pertanyaan berhadiah. Setiap celetukan Uda Rifco memicu tawa riuh. “Apanya yang diraba?” ujarnya spontan saat warga menjawab “diraba” sebagai salah satu ciri uang asli. “Yang diraba itu gambar burung garudanya di uang kertas maksud saya!” lanjutnya, membuat seluruh peserta tergelak.
Suasana malam itu benar-benar cair. MC bahkan menyebutnya sebagai malam ‘senam perut’ karena warga tak henti tertawa. Selain permainan tebak pahlawan di uang rupiah, ibu-ibu yang sebagian merupakan pelaku UMKM juga aktif bertanya tentang cara membuat QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) agar bisa menerima pembayaran digital.
Rifco menjelaskan bahwa pembuatan QRIS kini mudah dilakukan melalui laman qris.id, dan masyarakat diimbau memanfaatkan teknologi keuangan digital yang aman dan resmi.
Warga juga menanyakan soal penukaran uang rusak dan uang logam yang sudah tidak diterima ketika belanja di kios. Pihak BI menjelaskan, uang kertas yang robek minimal 70 persen masih bisa ditukar, dan uang logam bahkan nominal Rp50 masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.
Di tengah pembahasan, muncul pula diskusi menarik tentang tantangan menabung di tengah harga kebutuhan yang melonjak. Seorang ibu mengaku kesulitan menabung karena penghasilannya habis untuk kebutuhan rumah tangga. “Kalau uangnya dipegang orang lain, mungkin bisa tertabung,” ujarnya polos, disambut tawa ringan peserta lain. Ia berjanji akan segera membuat QRIS agar hasil jualannya bisa tersimpan otomatis di rekening digital.
Acara ditutup dengan pesan menyentuh dari salah satu peserta, Ibu Nurafiyah, yang juga kader KB selama 10 tahun. “Karena kegiatan ini, saya jadi lebih tahu kalau uang rupiah harus dijaga. Pulang dari sini, saya akan lebih menghargai uang, tidak sembarangan melipat atau menulis di atasnya. Terima kasih, kegiatan ini bukan cuma bermanfaat, tapi juga menghibur di tengah duka yang saya alami,” tuturnya lirih.
Menjelang malam semakin larut, warga Kalukubula pun pulang dengan suasana hati yang senang dan tangan menggenggam nasi dos yang dibagikan panitia. Lannyolla
Penulis: Lannyolla
Editor: Budiman Jaya
Foto: Kemendukbangga/BKKBN Perwakilan BKKBN Sulteng
Tanggal Rilis: 45964
Waktu: Pk. 10.26 WITA
PPID Kemendukbangga/BKKBN Perwakilan BKKBN Sulawesi Tengah
ppidkemendukbanggasulteng@gmail.com
Jl. Prof. Moh. Yamin No. 37
Tatura Utara, Kec. Palu Sel., Kota Palu, Sulawesi Tengah 94111
Instagram: kemendukbangga.bkkbnsulteng
Facebook: BKKBNSulteng
Twitter/X: @kemendukbangga.bkkbnsulteng
TikTok: kemendukbanggasulteng
YouTube: kemendukbangga.bkkbnsulteng
www.sulteng.kemendukbangga.go.id
Tentang Kemendukbangga/BKKBN
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) adalah lembaga yang mendapat tugas untuk mengendalikan jumlah penduduk melalui penyelenggaraan program kependudukan dan Keluarga Berencana, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia melalui pembangunan keluarga berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga;
Berlandaskan juga pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 180 Tahun 2024 tentang Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga: Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 181 Tahun 2024 tentang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
