Nasib Gati di Tangan Kepala Desa

PALU – Salah satu tantangan yang dihadapi penyuluh keluarga berencana/petugas lapangan keluarga berencana (PKB/PLKB) adalah mendapatkan tanda tangan surat Keputusan (SK) komunitas Gerakan Ayah Teladan Indonesia (Gati). Hal itu terungkap dari curhatan beberapa PKB/PLKB pada monitoring dan evaluasi (monev) pada program Selasa Menyapa, Selasa (19/8/2025).
Ketua Dewan Pengurus Cabang Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Kabupaten Poso, Yusman, mengatakan, beberapa kepala desa menanyakan keberlanjutan program dan penganggaran Gati. Namun, secara umum setelah dikomunikasikan maka program Gati diterima masyarakat mengingat peran strategis ayah dalam pengasuhan anak dan remaja.
Anggota Tim Kerja 2 Keluarga Sejahtera dan Perberdayaan Keluarga (KSPK) Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN), Alprianto Tunggul, dalam paparannya, menyampaikan program Segati (September Gerakan Ayah Teladan Indonesia), yang dilaksanakan selama bulan September untuk mencapai target yang ditetapkan Kemendukbangga/Bkkbn.
“Kami mengharapkan untuk di bulan September nanti disetiap kecamatan yang ada di 13 kabupaten/kota melaksanakan sosialisasi serentak terkait GATI, agar capaian yang telah ditentukan untuk Sulawesi Tengah dapat tercapai,” ujarnya.
Inovasi Segati diharapkan mampu meningkatkan progres capaian Gati Sulteng yang kini masih tergolong rendah dari sisi jumlah ayah yang teredukasi Gati, yaitu 6 persen dari total target 25 ribu. Dari Monev, PKB/PLKB berkomitmen untuk melesatkan capaian minimal di papan tengah dari seluruh provinsi Indonesia.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, Tenny C. Soriton, menekankan pentingnya pelaporan yang akurat, komprehensif, dan tepat waktu. "Laporan yang optimal adalah kunci untuk mengukur keberhasilan program di lapangan dan menjadi dasar bagi perencanaan strategis ke depan," ujar Tenny. Ia juga mengajak seluruh Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) untuk berperan aktif dalam menyajikan data yang valid dan mencari jalan keluar jika terdapat kendala -kendala yang dihadapi dilapangan.
Anggota Tim Kerja 2, Sakkirang. S.Sos, M.A.P memaparkan secara rinci mengenai capaian program GATI di tingkat kabupaten/kota dan memberikan panduan teknis pelaporan. Dalam sesi diskusi, para PKB dan PLKB dari berbagai daerah di Sulawesi Tengah menyampaikan kendala-kendala yang dihadapi di lapangan, mulai dari tantangan teknis hingga isu-isu sosiologis yang mempengaruhi partisipasi ayah dan capaian pelaporan dalam program GATI.
Diskusi berjalan interaktif, di mana solusi-solusi praktis dan inovatif dicari bersama untuk mengatasi hambatan yang ada. Diharapkan, melalui koordinasi ini, kualitas dan kuantitas pelaporan dapat ditingkatkan secara signifikan, sehingga Kemendukbangga/BKKBN dapat memiliki gambaran yang jelas mengenai dampak program GATI dalam meningkatkan peran ayah di Sulawesi Tengah.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Kemendukbangga/BKKBN untuk terus mendorong peran aktif ayah dalam pengasuhan anak dan pembentukan keluarga yang berkualitas, sebagai salah satu pilar utama dalam mewujudkan keluarga Indonesia yang sejahtera. Data yang dirili Unicef tahun 2021 menunjukkan bahwa masih ada 20,9 persen ayah yang tidak terlibat dalam pengasuhan anak.
Penulis : Alprianto Tunggul
Editor : Sakkirang