“Pengendalian kelahiran yang terencana dan menyeluruh disetiap wilayah, menjadi pijakan utama untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas"

Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG.(K)

Kepala BKKBN

2 anak lebih sehat

INformaSi digiTAL (INSTAL) seputar Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana)

di Provinsi Sulawesi Tengah

Geografi & Demografi Sulawesi Tengah

 

Informasi geografi & demografi provinsi sulawesi tengah

Program

 

Informasi Program pembangunan keluarga, kependudukan & keluarga berencana (bangga kencana) di provinsi sulawesi tengah

Inovasi Program

 

Upaya lebih membumikan program pembangunan keluarga, kependudukan & keluarga berencana (bangga kencana) di provinsi sulawesi tengah

Buletin Stunting Sulteng

Kabar Berita

ROSNI: ROAD MAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN MELALUI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN

Penulis : Astrid Sagita Tandi

 

Palu- Pada hari Kependudukan Dunia, Kamis (11/07/2024), Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah menyelenggarakan kegiatan Fasilitasi dan Pembinaan Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terintegrasi Pendidikan Kependudukan dalam rangka Aparatur Sipil Negara (ASN) Peduli Kependudukan Tingkat Kota Palu Tahun 2024 yang diselenggarakan di Sekolah Menengag Pertama Negeri (SMPN) 4 Palu. Kegiatan ini menghadirkan 36 Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah Kurikulum dari 18 Sekolah Siaga Kependudukan (SKK) yang baru bergabung di tahun 2024.

Pada kesempatan ini, Ketua Tim Kerja Pengendalian Penduduk, Muh. Rosni, S.E., M.Si., menyampaikan bahwa pembangunan kependudukan diarahkan pada pembangunan sumber daya manusia. “Pembangunan Kependudukan pada saat ini diarahkan pemerintah untuk pembangunan Sumber Daya Manusia. Pemerintah menginginkan di tahun 2045 Indonesia dapat sejajar dengan negara-negara maju pada 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Saat ini Indonesia sudah membuat ROAD MAP pembangunan kependudukan salah satunya adalah melalui pendidikan kependudukan jalur formal”, terangnya.

Rosni menegaskan, pada hari ini apabila pemerintah melalui BKKBN dan guru-guru memberikan intervensi pembangunan kependudukan yang kuat, para siswa pada tahun 2045 di usia produktif nanti mereka betul-betul akan memahami isu-isu kependudukan.  Pemerintah bersama BKKBN dan guru harus menyiapkan generasi muda untuk mampu berkompetensi sehingga ketika mereka memasuki usia produktif di tahun 2045 mereka bisa menjadi generasi emas yang tidak menjadi beban bagi negara.

“Sulawesi Tengah sudah memasuki bonus demografi di 2020 yang nanti akan berakhir di 2045. Penyiapan generasi muda pada umur produktif harus dibarengi dengan kemampuan untuk menjadi produktif. Hal ini diharapkan akan mengantarkan Sulawesi Tengah dapat bersaing dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia dan ini diwujudkan dalam pengintegrasian pendidikan kependudukan supaya peserta didik betul-betul peduli terhadap isu-isu kependudukan. Negara-negara maju seperti Jepang sudah menyiapkan kependudukannya sejak puluhan tahun yang lalu” tambahnya.