Kementerian Kependudukan &

Pembangunan Keluarga/BKKBN

Provinsi Sulawesi Tengah

2 anak lebih sehat

INformaSi digiTAL (INSTAL) seputar Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana)

di Provinsi Sulawesi Tengah

Geografi & Demografi Sulawesi Tengah

 

Informasi geografi & demografi provinsi sulawesi tengah

Program

 

Informasi Program pembangunan keluarga, kependudukan & keluarga berencana (bangga kencana) di provinsi sulawesi tengah

Inovasi Program

 

Upaya lebih membumikan program pembangunan keluarga, kependudukan & keluarga berencana (bangga kencana) di provinsi sulawesi tengah

Buletin Stunting Sulteng

Kabar Berita

Siap Nikah Tak Cukup Hanya Karena Cinta

 

Palu - “Matangkan dulu diri kalian, cintai dulu diri kalian sebelum mencintai orang lain. Menikah tidak cukup bermodalkan cinta, Karena setelah menikah, yang kalian temui bukan hanya kelebihan, tapi juga kekurangan pasangan. Siapkah kalian menerima itu?” pesan Astrid Sagita Tandi, anggota Tim Kerja Pengendalian Kependudukan Kemendukbangga/BKKBN Perwakilan BKKBN Sulawesi Tengah, saat memaparkan materi kepada peserta audisi Duta Genre Kota Palu Tahun 2025, Sabtu (18/10/2025).

Kegiatan Fasilitasi Perguruan Tinggi Peduli Kependudukan tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Perwakilan BKKBN Sulawesi Tengah, Ny. Selvina Soriton. Dalam sambutannya ditengah listrik padam, Selvina menekankan pentingnya peran remaja dalam mencegah pernikahan usia dini, kehamilan tidak diinginkan, dan stunting, serta mendorong perguruan tinggi untuk berperan aktif melalui pendidikan kependudukan dan kesehatan reproduksi.

"Kegiatan ini bukan sekadar ajang pemilihan duta, tetapi ruang pembelajaran dan penguatan karakter bagi remaja untuk menjadi agen perubahan" Ujarnya.

Selaras dengan itu, Astrid menegaskan bahwa kesiapan meliputi banyak hal mental, ekonomi, fisik, emosional yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menikah.

“Menjadi ibu tidak semudah yang kita pikirkan. Ada tanggung jawab besar terhadap anak yang kita asuh dan besarkan. Kalau mental kita belum siap, bagaimana kita bisa menjalaninya?” ujarnya.

Ia menilai bahwa menikah muda memang bisa membawa peluang kesuksesan, namun tantangan yang dihadapi akan jauh lebih berat dibanding jika menikah ketika sudah lebih mapan. Karena itu, ia mengajak generasi muda untuk tidak terburu-buru mengambil keputusan besar dalam hidup.

“Kalau ada jalan yang mudah, jalanilah yang itu,” ujarnya memberi penekanan.

“Bukan berarti yang belum selesai S1 tidak pintar. Tapi pendidikan membantu kita berpikir lebih luas dan mengambil keputusan lebih bijak,” tambahnya. Lannyolla